PENGATURAN

Lanjut

Sabtu, 04 Juli 2009

PENELITIAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengalaman melahirkan bagI seseorang sangat berarti. Persaiangan hidup dan mati di pertahankan demi lahirnya sang buah hati. Penanganan yang tepat oleh tangan yang terampildan terpercaya menjadikan proses kelahiran berjalan dengan lancar, namun bila penanganan tidak tepat dapat menimbulkan masalah. Permasalahan pada ibu post partum sangatlah kompleks, satu diantaranya adalah infeksi post partum.

Berdasarkan hasil penelitian maternal di WHO seluruh dunia terdapat kematian ibu dilaporkan bahwa sebesar 500.000.000 jiwa/ tahun dan kematian bayi terutama neonatus sebesar 10.000.000 jiwa / tahun.

(http://www.infeksipadamasanifas.o.id)

Angka kematian ibu di indonesia oleh Depertemen Kesehatan dilaporkan bahwa AKI 450 per 100.000 kelahiran hidup. Seangkan angka kematian neonatus dilaporkan 343 per 100.000 kelahiran hidup.

(http://www.infeksipadamasanifas.o.id)

Timbulnya angka kematian di Indonesia di sebabkab oleh kedaruratan obstetrik sehubungan dengan berbagai faktor pengaruh sehingga salah satu cara untuk menurunkan mobiditas dan mortalitas maternal, perlu secara berkala dilakukan pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petugas atau penolong dalam pengambilan keputusan klinik yang tepat dan penangannannya secara didni dan baik sudah terjadi gangguan atau masalah kedaruratan seperti preeklampsia atau eklampsia, perdarahan dan infeksi dalam kehamilan persalinan dan masa nifas.

Infeksi dapat terjadi kapan saja bila kuman masuk kedalam tubuh seseorang wanita atau bayi dan dapat terjadi bila selalu yang kotor baik tangan, peralatan, alat dan lainnya yang menyentuh daerah luka dan tubuh. Misalnya: luka robekan, uterus ataukandung kemih dan lain-lain. Penyebab infeksi ini adalah kman yang biasanya ditemukan di saluran genitalis atau saluran percernaan bagian bawah.

Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia dalam masa hidup. Masuknya kuman-kuman dapat terjadi melalui kehamilan, waktu persalinan dan nifas. Moubiditas pueupuralis adalaj kenaikan suhu badan sampai 380 C atau lebih selam 2 hari dalam 40 hari pertama post partum, kecuali hari pertama dan ini dapat menyebabkan demam nifas ayitu demam dalam mas nifas oleh sbab apapun.

1.2 Perumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah diatas dalam masalah penelitian ini adalah gambaran pengetahuan ibu post partum tentang pencegahan infeksi nifas di klinik X

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Adapaun tujun umum dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partu m tentang pencegahan infeksi nifas di klinik X

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum tentang pencegahan infeksi nifas di klinik X

2. Untuk mengetahui penyebab ibu tentang penyebab infeksi nifas di klinik X

1.4 Manfaat Penelitian

Adapaun dari penelitian ini adalah:

1.4.1 Bagi tenaga kesehatan

a. Sebagai informasi untuk mengetahui pengetahuan ibupst partum tentang pencegahan infeksi nifas

b. Bahan masuka untuk informasi tentang pengetahuan infeksi nifas

1.4.2 Masyarakat

a. Bahan masukan untuk mengetahui informasi tentang pencegahan infeksi nifas

1.4.3 Instansi Pendidikan

Bahan masukan atau informasi untuk penelitian ilmiah lanjut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Notoatmodjo (2005) pengetahuan dan tingkah laku masyarakat terhadap kesehatan ternyata sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Jika tingkat pengetahuan kurang maka mudah dipahmi bahwa derajat kesehatan akan jauh dari memuaskan.

Pengetahuan adalah hasil tahu dar manusia, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagai besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan, pengetahuan atau kognitif merupakan domain. Pengetauan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni:

  1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

  1. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar objek yang diketahuai dan dapat menginterpretasikan secara materi tersebut secara benar.

  1. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan kemampuan untuk menggunakan materi tang telah di pelajari pada situasi atau kondisi riel (sebenarnya).

  1. Analisis (analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

  1. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukka kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

  1. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaiatan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penialaian terhadap suatu materi atau objek

2.1.1 Umur

Umur adalah lamanya hidup dalam satu tahun yang dihitung sejak lahir, masa dewasa samapi kira-kira dia tua tua. Masa dewasa ini merupakan masa pencaharian, pemantapan dan masa reproduksi dimana dimulainya suatu karir.

2.1.2 Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang pendidikan seseorang secara formal yang telah diselesaiakan. Yang mana tujuan pendidikan itu adalah membentuk dan meningkatkana kemampuan manusia yang mencakup cita-cita, rasa dan karsa. Ketiga kemampuan tersebut harus di kembangkan secara bersama dan seimbang sehingga membentuk manusia indonesia seutuhnya.

2.2. Infeksi Nifas

Infeksi nifas adalah peradangan yang disebabkan masuknya kuman. Kuman kedalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas (Prawirohardjo, 2005)

Infeksi nifas adalah infeksi luka jalan lain pasca persalinan, biasanya dari endometuium batas infeksi plasenta (Martaadisoebrata, 2005).

Patologi yang sering terjadi pada ibu setelah melahirkan mas nifas adalah:

1. Infeksi nifas

2. Perdarahan dalam masa nifas

3. Infeksi seluruh kemih

4. patologi menyusui

2.2.1 Faktor Penyebab dan Gejala

a. Faktor Penyebab

Infeksi dapat terjadi kapan saja bila masuk kuman kedalam tubuh wanita atau bayi. Penyebabnya adalah kuman atau nakteri tetapi yang lebih sering penyebab infeksi ini berasal dari kuman yang sudah alat genitalia atau alat-alat yang dimasukkan ke dalam jalam lahir tidak sepenuhnya bebas dari kuman-kuman.

Menurut Prawirahardjo, 2005. penyebab infeksi nifas antara lain:

  1. Streptococccus haemolyticus aerobicus, infeksi ini biasanya exsogen (dari penderita laian, alat atau kain yang tidak stril. Infeksi tenggorokan orang lain.
  2. Staphylococus aureus, kuman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas, walupun kadang-kadang menjadi sebab infeksi umum.
  3. Escherichis aureus, kuman ini biasanya bersal dari kandung kencing atau vektumdan dapat menyebabkan infeksi terbatas pada perincum.
  4. Clostridium welchii, infeksi dengan kuman ini, yang bersifat anerobik jarang ditemukan, akan tetapi sangat berbahaya. Infeksi lebih sering terjadi pada abortus kriminatis

b. Gejala Infekasi Nifas

Ada beberapa gejala yang sering timbul pada infeksi nifas, yaitu:

    1. Deman naik samapi 35-400 C
    2. Rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi
    3. Tampak sakit dan lemah
    4. Ibu tampak pucat dan menggigil

2.2.2 Pencegahan dan Pengobatan

a. Pencegahan

Prinsif dasar pencegahan dan pengobatan infeksi Prawirahardjo,2005 yaitu:

  1. Alat yang digunakan harus steril
  2. Pemeriksaan dalam hanya boleh dilakukan jika perlu
  3. Hindari perdarahan
  4. Menjaga supay persalinan tidak berlarut-larut (pertus lama)
  5. Gunakan pelindung diri dari setiap kegiatan

Selain dari pencegahan infe ksi diatas ada beberapa teknik pencegahan infeksi yaitu:

    1. Mencuci tangan
    2. Memakai sarung tangan
    3. Membuang sampah pada tempatnya
    4. Membersihkan luka

b. Pengobata n

a. Berikan anti biotic kuman-kuman yang menjadi penyeebab infe ksi nifas, misalnya: ampicilin dan lain-lain.

b. Memberikan makan yang mengandung zat-zat yang di perlukan oleh tubuh

c. Berikan tranformasi darah sesuai dengan komplikasi yang terjadi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu

3.1.1 Tempat

Penelitian dilakukan di klinik X tahun 2009 karena pada lpkasi ini masih banyak yang belum mengerti tentang pencegahan infeksi nifas

3.1.2 Waktu

Penelitian ini dalakukan dar tanggal………sampai…….. dan melakukan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Notoatmodjo (2005) populasi adalah objek penelitian atas objek yang diteliti. Populasi penelitian atau universe adalah seluruh ibu-ibu yang ada di klinik……..

Yang tidak tahu tentang pencegahan informasi nifas dengan jmlah….

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagaian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005)

Teknik pengumpulan sampel dalam peneltian ini adalah total sampling. Total sampling merupakan cara pengumpula sampel dengan berdasarkan jumlah populasi.

3.3 Desaian Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang merupakan satu metoden penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara ob jektif (Notoatmodjo, 2005).

Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan cross sectional merupakan sutu penelitian untuk mempelajari dinamikan korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat yang sama (Notoatmodjo, 2005).

3.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini digambarakan dalam skema dibawah ini:

Pengetahuan ibu

- Umur

- Prndidikan

- Pekerjaan

Pencegahan infeksi nifas


Keterangan:

- Variabel Independen : Pengetahuan ibu

- Variabek Dependen : pencegahan infeksi nifas

3. 5 Depenisi Operasional

a. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan kita dan pernah mengalami proses persalinan

b. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, ini terjadi setelah mealakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

c. Infeksi nifas adalah peradangan yang disebabkab masuknya kuman-kuman kedalam alat-alat vital pada waktu persalinan dan nifas

3. 6 Tekinik Pengumpulan Data

Penelitian ini besifat deskriptif, dan pengumpulan data ini sangatlah penting terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti. Itulah sebabnya menyusun instrumen penelitian pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya. Dan penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari responden melalui wawancara atau merupakan inerviu dari rumah kerumah atau wawancara lansung dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu. Dan terlebih dahulu diberkan penjelasan cara pengisian kuesioner.

3.7 Alat pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penelitian in berupa kuesioner. Pada waktu pengambilan data responden diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan serta diminta kesediannya untuk sampel penelitian. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal. Dan kemudian diminta mengisi sendiri kuesioner yang telah disediakan untuk diperoleh data tentang pengetahuan.

3.8 Analisa Data

Data yang dianalisa dikumpulkan dianaisa secara responden disusun jumlah pertanyaan sebanyak 20 dengan total skor 40

- Bila menjawab salah mempunyai nilai 1 (skor minimum dan setiap jawaban dikali dengan jumlah soal). Sehingga skor trendah 1 x 20 = 20

- Bila menjawab benar mempunyai nlai 2 (skor maksimal dan setiap jawaban dikali dengan jumlah sola). Sehingga skor terbagi 2 x 20 = 40

Maka dibuat kriteria

Benar : Jika total skor responden 21 - 40

Salah : Jika total skor responden 1 -20

Pengukuran pengetahuan yang dilakukan dengan melihat persentase pengetahuan ibu tentang pencegahan infeksi nifas dilakukan interpretasi. Item pertanyaan dengan cara menghitung persentasi (%) jawab benar menggunakan sebagai berikut:

Keterangan : P : Persentasi

: Jummlah jawaban yang benar

n : skor tertinggi

Hasil dari pemberian skor terhadap pengetahuan dari penelitian ini di interpretasikan dengan menggunakan kriteri:

  1. Nilai baik, apabila responden mendapat hasil 67-100
  2. Nilai cukup, apabila responden mendapat hasil 34-66
  3. Nilai kurang, apabila responden mendapat hasil 1-33

(arikunto, 2006)

0 komentar:

Posting Komentar