PENGATURAN

Lanjut

Jumat, 04 Juni 2010

laporan pengujian logam

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sifat mekanik bahan adalah : hubungan antara respons atau deformasi bahan terhadap beban yang bekerja. Uji Tarik adalah salah satu uji stress-strain mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus. Uji tarik merupakan salah satu pengujian mekanik yang paling luas digunakan di industri dan di dunia pendidikan karena kemudahan dalam menganalisa data yang didapatkan dan memperoleh informasi mengenai sifat mekanik suatu material. Pada proses pengujian tarik ini, pembebanan berupa beban uniaxial dengan kecepatan pembebanan yang statis. Pengujian tarik hamper dapat dilakukan hampir semua material dari logam, keramik maupun polymer.

I.2. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dan perubahan-perubahannya dari suatu logam terhadap pembebanan tarik. Pengujian ini umumnya diperuntukan bagi pengujian beban-beban statik.

2. Mengetahui standard dan prosedur pengujian tarik dengan baik benar

3. Mengetahui sifat-sifat mekanik dan perubahan-perubahannya dari suatu logam terhadap pembebanan tarik

4. Mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi dari pengujian tarik.

5. Mampu mengolah data dari hasil pengujian.

BAB II

DATA AWAL

II.1. Teori Dasar

Uji tarik yang akan dilakukan pada praktikum ini sesuai dengan standar American Society for Testing Materials (ASTM). Untuk uji tarik dengan spesimen logam, sesuai dengan ASTM E mengenai panjang gage length yang minimal 4 kali diameter spesimen. Spesimen uji tarik berbentuk silinder dengan ukuran.

Oval: CoOval: BoOval: AoII.2. Data Benda Uji


Keterangan :

Panjang Lo = 53.5 mm

Diameter Xo = 9.80 mm

Diameter Yo = 9.80 mm

Diameter Zo = 9.70 mm

Panjang M = 37.5 mm


Gambar.1. Mesin Uji Tarik

Cara Kerja Pengujian :

  1. Jepit benda kerja pada tension spesimen dengan ikatan ulir yang telah dibuat sebagai pengikat.
  2. Hidupkan load control dengan memposisikan force (N) dengan keadaan Nol.
  3. posisikan keadaaan nol ukuran load dial (Pada Ukuran Perpanjangan).
  4. kuatkan pengikat dengan teliti, kemudian hidupkan tombol start dengan memulai penarikan dengan mesin penguji.
  5. rekamlah semua apa yang terjadi, iusahakan tidak ada yang terlewatkan hasil penarikan.
  6. catatlah hasil atau data yang diperlukan pada mesin, demikian juga savety kan mesin dan benda uji untuk kemudian dianalisa.

BAB III

ANALISA DATA

III.1. Tinjauan Pustaka

  1. Kekuatan Tarik Maksimum Merupakan tegangan maksiumum yang dapat ditanggung oleh material sebelum terjadinya perpatahan (fracture). Nilai kekuatan tarik maksimum σ uts ditentukan dari beban maksium Fmaks dibagi luas penampang awal Ao, dengan rumus :
  2. Persentase pengurangan/reduksi penampang (Area Reduction)
    Diukur sebagai pengurangan luas penampang (cross-section) setelah perpatahan terhadap luas penampang awalnya.

Dengan Rumus :

  1. Persentase perpanjangan (elongation) Diukur sebagai penambahan panjang ukur setelah perpatahan terhadap panjang awalnya.

Dengan Rumus :

  1. DATA PERCOBAAN

Benda uji

Panjang Lo = 53.5 mm

Diameter Xo = 9.80 mm

Diameter Yo = 9.80 mm

Diameter Zo = 9.70 mm

Panjang M = 37.5 mm

Hasil Pengujian

Displacement = 10.5 mm

Force = 4560 Newton

Perpatahan terjadi antara daerah diameter B dan C

Diameter patahan = 6.3 mm

Diameter Xi = 9.80 mm

Diameter Yi = 9.80 mm

Diameter Zi = 9.70 mm

Panjang uji setelah patah = 63..5 mm

1. Reduksi Penampang (%)

2. Kekuatan Tarik

3. Pertambahan Panjang (%)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Sifat material yang didapatkan dari uji tarik antara lain: kekuatan, ketangguhan, keuletan, kekuatan luluh dan modulus elastisitas.

2. Pada saat pengujian, spesimen melewati 3 tahap sebelum patah yaitu tahap deformasi elastis, tahap deformasi plastis, dan tahap necking.

3. Nilai tegangan terus meningkat setelah batas ultimate point pada kurva regangan-tegangan yang sebenarnya karena dalam melakukan perhitungan terhadap kurva dimasukkan unsur perubahan diameter.

4. Hasil patahan spesimen yang berbentuk cup and cone menunjukkan bahwa sesimen mengalami patah ulet dan bersifat elastis.

5. Perbedaan teori dan pengujian diakibatkan karena fektor lingkungan, spesiemen, mesin uji tarik, dan human eror.

Saran

  1. Praktikum seharusnya dilengkapi dengan alat perekam yang akurat
  2. mesin uji harus dalam keadaan baik

0 komentar:

Posting Komentar